Siapa yang belum pernah dengar investasi saham? Investasi yang satu ini dinilai cukup menjanjikan. Investasi sahamdikenal sebagai investasi berisiko tinggi, tapi besar juga keuntungannya. Singkatnya, semakin tinggi risiko suatu saham, semakin besar pula keuntungan yang didapatkan. Tapi, jangan anggap risiko yang ada sebagai alasan untuk tidak berinvestasi saham, ya.
Risiko kerugian saham itu pasti ada, tapi masih bisa ditekan seminimal mungkin. Jika kamu investor pemula, banyak belajar terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia saham. Nah, sebelum mantap bermain saham, kamu perlu tahu dulu beberapa hal supaya nggak rugi nantinya.
Ubah pola pikir bahwa saham bukan investasi jangka pendek
Pertama, saat bermain saham kamu harus paham bahwa investasi saham merupakan jenis investasi jangka panjang. Artinya, keuntungan yang kamu dapatkan nggak langsung didapat sesaat setelah melakukan investasi ini.
Investasi saham merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya bisa dinikmati beberapa tahun kemudian. Misalnya, kamu membeli saham di awal tahun 2019. Keuntungannya akan kamu rasakan pada tahun-tahun atau belasan tahun berikutnya. Dalam rentang waktu yang cukup panjang, harga saham bisa naik dan harga jualnya ikut meningkat. Perubahan naik turunnya harga saham akan terjadi dalam waktu jangka pendek.
Kamu nggak bisa berharap besar jika berinvestasi jangka pendek saja, katakanlah sekitar 1-5 tahun. Jika masih ragu bermain saham, lebih baik memilih jenis investasi lain yang berisiko kecil untuk jangka pendek.
Jangan campur dana investasi dengan kebutuhan pokok
Jangan pernah menggunakan dana kebutuhan sehari-hari untuk main saham. Kondisi keuanganmu berpotensi berantakan kalau kamu memaksa mencampur kedua dana itu. Jika memang siap berinvestasi saham, sediakanlah dana saham tersendiri.
Ingat lagi bahwa main saham berarti kamu menginvestasikan sejumlah dana untuk jangka panjang. Jadi, jangan sampai kamu dibayangi kekhawatiran terhadap investasi yang sudah dilakukan.
Tentukan batas kerugian
Dalam investasi, kamu bisa menentukan batas risiko yang disesuaikan dengan kemampuan untuk menanggung risiko. Batasan ini biasanya disebut dengan stop loss. Stop loss digunakan untuk mencegah terjadinya kerugian besar yang tidak dapat ditoleransi. Umumnya, batasan tersebut berkisar 5-10% dari nilai saham.
Batasan dapat digunakan sebagai tolak ukur ketika saham kamu diprediksi mengalami kerugian lebih dari batas yang ditetapkan. Jika demikian, sebaiknya jual saham tersebut agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.